Setiap pemutus daya dirancang sesuai dengan tugas yang akan dipikulnya. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam rancangan suatu pemutus daya, yaitu:
a. Tegangan efektif tertinggi dan frekuensi daya jaringan yang akan menggunakan pemutus daya itu.
Nilainya bergantung kepada jenis pembumian titik netral sistem.
b. Arus maksimum kontinu yang akan dialirkan melalui pemutus daya. Nilai arus ini bergantung
kepada arus maksimum sumber daya atau arus nominal beban yang akan dilayani pemutus daya.
c. Arus hubung singkat maksimum yang akan diputuskan pemutus daya.
d. Durasi maksimum yang diperbolehkan dari arus hubung singkat. Hal ini berhubungan dengan
waktu pembukaan kontak yang dibutuhkan.
e. Jarak bebas antara bagian bertegangan tinggi dengan objek lain disekitarnya.
f. Jarak rambat arus bocor pada isolatornya.
g. Kekuatan dielektrik media isolasi sela kontak.
h. Iklim dan ketinggian lokasi penempatan pemutus daya.
Tegangan pengenal suatu pemutus daya dirancang untuk lokasi yang ketinggiannya maksimum 1000 m di atas permukaan laut. Jika pemutus daya dipasang di lokasi yang ketinggiannya lebih dari pada 1000 m, maka tegangan operasi makismum pemutus daya harus dikoreksi dengan faktor yang diperlihatkan pada tabel berikut.
Tabel Eksponen Faktor Koreksi Udara
Ketinggian
(m)
|
Faktor
Koreksi
|
1000
|
1,00
|
1212
|
0,98
|
1515
|
0,95
|
3030
|
0,80
|
(sumber : buku Bonggas L. Tobing: PERALATAN TEGANGAN TINGGI)